MATA
KULIAH
Penelitian
Tindakan Kelas
DOSEN
PEMBIMBING
Parman
Hadi M.Pd
TUGAS
Identifikasi
Masalah dalam Pembelajaran di SD
Disusun
oleh :
Riyadi
(11862060971)
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS
ACHMAD YANI
BANJARMASIN
2014
IDENTIFIKASI
MASALAH DALAM PEMBELAJARAN DI SD
Setiap
pembelajaran selalu terjadi masalah-masalah yang muncul, terutama yang ada pada
peserta didik. Namun contoh-contoh masalah yang akan dibahas di bawah ini hanya
mencakup pembelajaran di sekolah dasar.
1. Ramai
sendiri
Masalah yang sering
guru jumpai dalam pembelajaran salah satunya adalah murid berbuat ramai sendiri
saat guru menerangkan pelajaran. Peristiwa ini menjadi sebuah masalah karena
mengganggu teman di sekitarnya. Faktor yang membuat murid ramai
sendiri adalah karena si anak mempunyai kesibukkan sendiri, seperti bermain
mainan yang akan dimainkan waktu istirahat atau bermain mainan yang sudah
dimainkan waktu istirahat namun belum puas.
2. Mengajak
teman ramai
Selain ramai sendiri,
tidak dipungkiri juga murid yang ramai sendiri tadi akan mengajak teman
sebelahnya untuk ramai pula dengan diawali dari mencari perhatian terhadap
teman sebelahnya. Jika sudah ada kecocokan interaksi maka dipastikan akan menjadi
sebuah perbincangan di luar pelajaran yang akan mengganggu teman yang
lainnya.
3. Tidak
bisa diam di tempat
Ada pula murid yang
selalu selalu berkeliling dari bangku satu ke bangku yang lain. Hal ini terjadi
karena murid tersebut kurang nyaman di tempat duduknya atau kurang adanya rasa
aman dari teman sebelahnya. Ketika murid berkeliling ini, tidak hanya
mengganggu temannya saja, melainkan bisa pula mengganggu guru pula.
4. Sibuk
bermain game
Semakin
canggihnya teknologi di zaman sekarang maka berkembang pula berbagai
jenis gadget yang menawarkan berbagai jenis hiburan, dan tidak
dipingkiri pula salah satunya fasilitas untuk bermain game. Game saat ini
memang sangat banyak jenisnya di kalangan anak-anak sekolah dasar, sehingga
terkadang di kelas ditemukan murid yang bermain game dengan ponselnya (HP)
atau play station portabel (PSP).
5. Membuat
keributan
Selama proses belajar
mengajar berlangsung sering kali dijumpai murid yang mengganngu temannya yang
lain dengan berbagai cara, seperti melempar gulungan kertas, suka berbuat usil
kepada temannya, sehingga temannya tidak konsentrasi lagi terhadap apa yang
disampaikan oleh guru. Ini terjadi karena murid tersebut mempunyai ikatan
emosional terhadap teman yang diganggu tersebut.
6. Melamun
Fenomena ini juga dapat
dijumpai oleh guru di kelas ketika proses pembelajaran berlangsung. Ada murid
yang kelihatannya mendengarkan tetapi pandangannya melukiskan pandangan kosong.
Memang tidak ramai dan tidak pula mengganggu temannya, namun hal ini menjadi
masalah karena dapat mengganggu jalannya proses pembelajaran.
7. Tidur
di kelas
Kejadian tidur di kelas
ini memang jarang ditemui di sekolah dasar, tetapi ada juga guru yang menemui
masalah seperti ini di kelas terlebih lagi di sekolah-sekolah yang
sistemnya full day. Hal ini juga sering dijumpai ketika gedung sekolah
dibangun sehingga kelas harus dibagi menjadi masuk pagi dan siang. Tidak hanya
itu, murid tidur itu karena rasa capek, kemungkinan juga karena mata pelajaran
yang melibatkan gerakan atau olahraga yang berat atau mata pelajaran yang
melibatkan banyak untuk berfikir juga dapat mengakibatkan murid tertidur
setelah melakukan aktivitas tersebut. Hal ini sama dengan melamun tadi, tidak
ramai dan mengganggu temannya, namun dapat menghambat proses pembelajaran yang
akan disampaikan guru.
8. Keluar
masuk kelas
Sering dijumpai pula
murid yang keluar masuk kelas. Murid ini sering kali meminta izin ke kamar
mandi ketika proses pembelajaran berlangsung. Kemungkinan murid yang seperti
ini mengalami gangguan kesehatan yang mengharuskan sebentar-sebentar harus ke
kamar mandi. Ada pula murid yang keluar masuk kelas dalam keadaan sehat.
Kejadian yang seperti ini terjadi karena murid tersebut sudah mulai bosan di
dalam kelas. Selain itu bisa juga karena temannya yang dilain kelas sudah menunggu
di luar untuk mengajak bermain. Kejadian seperti ini menjadi masalah karena
mengganggu jalannya pembelajaran apa lagi ketika guru mengadakan kerja
kelompok.
9. Mudah
tersinggung
Ada murid yang
disinggung oleh temannya ketika proses pembelajaran berlangsung dan itu membuat
murid tersebut merasa malu ataupun marah karena merasa aibnya dibeberkan,
sehingga menimbulkan respon tersendiri bagi murid tersebut. Respon yang
diberikan biasanya saling mengejek satu sama lain dan tidak dipungkiri pula
akan terjadi pertengkaran. Murid yang mudah tersinggung ini biasanya tidak
hanya melibatkan dua murid yang lain, namun dapat pula melibatkan banyak murid
yang lainnya. Sehingga hal ini menjadi masalah dalam pembelajaran karena dapat
mengganggu teman yang lain.
10. Kesulitan
menangkap pelajaran
Masalah ini juga dapat
dijumpai oleh guru di sekolah manapun. Ada beberapa murid yang kesulitan
menangkap pelajaran sehingga membutuhkan pengulangan kembali dari guru. Masalah
ini dapat ditemukan ketika guru memberikan soal dan menunjuk murid untuk
mengerjakan soal tersebut, dan si murid yang ditunjuk tersebut belum bisa
menjawab dengan cepat.
11. Nilai lebih rendah dari usahanya
Beberapa murid sekolah
dasar pernah mengalami mendapatkan nilai rendah saat melaksanakan tes. Mereka
merasa telah belajar dengan giat demi memperoleh nilai tinggi namun nilai yang
didapat masih di bawah harapan awal, hal ini menjadi masalah karena dapat
menurunkan mental belajar murid tersebut. Masalah ini terjadi bisa saja karena
faktor daya ingatnya yang kurang.
12. Menyontek
Sering dijumpai juga di
sekolah ada murid yang tidak mengerjakan tugas kemudian menyalin pekerjaan
temannya, dan ketika ditanya mengenai tugas yang sama dia tidak bisa. Perlu
guru ketahui kenapa murid yang seperti ini melakukan hal tersebut. Ada beberapa
faktor murid mencontek tugas temannya, seperti kegiatan sore atau malam hari
murid tersebut bagaimana, atau memang dia tidak bisa mengerjakan.
13. Merusak
barang atau fasilitas sekolah
Murid yang merusak
barang atau fasilitas sekolah umumnya adalah murid yang kurang mempunyai sifat
tertib. Memang anak usia sekolah dasar secara psikis hari-harinya lebih dipakai
untuk bermain, namun sering kali lupa tempat. Contohnya saja bermain bola di
dalam kelas dan memecahkan kaca jendela, bermain yang menggunakan penggaris
kayu dan akhirnya patah. Kejadian yang seperti ini.
14. Kurang
sopan
Perilaku yang kurang
sopan oleh murid terhadap guru yang sering muncul di sekolah dasar adalah duduk
di meja ketika guru sedang menjelaskan di depan kelas, melepas pakaian di
kelas, ada juga yang ketika diberi nasihat oleh guru murid tersebut malah
membalas dengan meludah. Kejadian yang seperti ini dapat mengganggu proses
pembelajaran pula.
15. Sering
menyendiri
Masalah ini dapat
dijumpai pada anak-anak yang kurang bisa bergaul dengan temannya. Perilaku ini
juga dapat dijumpai pada anak yang merasa minder terhadap apa yang dialami oleh
diri mereka. Karena murid yang mengalami hal tersebut merasa dirinya lebih
bodoh dalam kelas atau sekolahannya.
16. Suka
mengadu
Kejadian seperti ini
juga dapat dijumpai di sekolah dasar. Murid sering mengadu ketika merasa
dirinya sedang diganggu oleh temannya di kelas, atau merasa kurangnya rasa aman
dari gangguan teman yang suka jahil terhadapnya. Kejadian seperti ini dapat memperlambat
proses pembelajaran pula.
Melihat
masalah yang berkaitan dengan kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran atau belajar di kelas, maka dapat dilakukan beberapa pendekatan
sebagai berikut :
1. Pendekatan
perintah dan larangan
Maksud
dari pendekatan ini sebagai suatu pemecahan masalah yang berkaitan
dengan rendahnya motivasi untuk berprestasi adalah dalam memberikan sebuah
pembelajaran hendaknya seorang guru mampu melakukan perintah kepada para
siswanya untuk dapat belajar secara optimal. Atau dengan kata lain perintah
yang dimaksud adalah ketika tidak memenuhi sebuah kewajiban belajar maka akan
mendapat teguran, baik oleh sekolah maupun orang tua sebagai penanggung jawab
pendidikan seorang anak.
2. Pendekatan
Pemberian Motivasi
Penerapan pendekatan
jenis ini maksudnya adalah dalam setiap diri seorang siswa sebenarnya terdapat
berbagai potensi yang antara satu dengan lanilla tidak sama. Seperti yang
dikenal yaitu dengan kecerdasan majemuk, melalui pendekatan motivasi inilah dapat
digunakan untuk mengungkapkan setiap potensi tersebut.
3. Pendekatan
Akal Sehat
Pelaksanaan dari
pendekatan ini adalah seorang siswa diajak untuk berfikir sekaligus melakukan
sebuah perencanaan tentang kehidupan masa mendatang yang akan dilalui atau dilaksanakan.
4. Pendekatan
Sosioemosional
Bentuk pendekatan ini
dapat dilakukan dengan mengajak para siswa untuk melakukan pembelajaran di luar
kelas. Atau lebih dikhususkan pada kehidupan manusia.
5. Pendekatan
Kelompok
Sebenarnya hampir sama
dengan jenis nomor 4 dan 5. Hanya saja pada bagian ini lebih ditekankan pada
bagaimana pola interaksi seorang siswa ketika berada dalam sebuah kelompok. Hal
ini dapat dilakukan oleh siswa dengan cara aktif didalam organisasi yang berada
disekolah.