SEJARAH SINGKAT
MENGENAI ALIRAN KARATE WADORYU
Diperkenalkan dan di kembangkan mula-mula
oleh Mr. Horonori Ohtsuka, Saiko Sihang, Pimpinan tertinggi organisasi
WADOKAI saat itudengan Kwartir Pusat di TOKYO. Aliran WADORYU resmi
terbentuk pada tahun 1929 saat dimana Ohtsuka melepaskan diri dari
Shotokan dan membentuk aliran wadoryu.
Aliran Wado yang berarti dengan jalan damai sesuai dengan makna dan tujuan serta itikad KARATE, yaitu menuju kedamaian.
Di Jepang merupakan 4 organisasi besar
disamping 3 lainnya: Shotokan, Gojuryu, Shitoryu, kemudian muncul
Rembukai dan Rengokai tempat berkumpul aliran-aliran kecil, lainnya,
Kyokushinkai yang bergaya full contact.
Wado-ryu atau Wadoryu atau Wado Ryu (和道流) atau Wado saja adalah
sebuah aliran Karate dari Jepang. Aliran ini diciptakan oleh Hironori
Otsuka pada tahun 1934. Beliau menggabungkan teknik dari seni beladiri
Shindo Yoshin-ryu Jujutsu dengan seni beladiri Okinawan Karate yang
dipelajarinya dari Funakoshi (pendiri Shotokan Karate), Kenwa Mabuni
(pendiri Shito-ryu Karate) dan Choki Motobu (tokoh Okinawan Kenpo).Atas jasa-jasa beliau dalam mempopulerkan Karate dan Jujutsu, Hironori Otsuka diberi penghargaan oleh Kaisar Jepang pada tahun 1970-an, dan sebelum wafatnya pada tahun 1982, beliau dianugerahi gelar “Meijin Judan” (manusia bijaksana, DAN-10) oleh keluarga kaisar. Sepeninggal beliau, organisasi Wado-ryu terpecah menjadi tiga yaitu Wado-ryu Renmei yang dipimpin oleh Jiro Otsuka, Wado Kokusai Renmei yang dipimpin oleh Tatsuo Suzuki, dan JKF-Wadokai yang dipimpin oleh alm. Eichi Eriguchi.
Wado-ryu selain dikenal sebuah aliran karate juga dikenal sebagai aliran jujitsu, karena didalam syllabus Wado-ryu juga diajarkan jujitsu dari aliran Shindo Yoshin-ryu seperti disebutkan diatas. Ciri khas Wado-ryu adalah memiliki KATA berpasangan seperti yang dimiliki oleh jujutsu, untuk melengkapi KATA sendirian seperti yang lazim dimiliki oleh sebuah aliran karate.
Adapun KATA yang dimainkan didalam aliran Wado-ryu adalah: Pinan 1-5, Naihanchi, Seishan, Chinto, Kushanku, Bassai, Rohai, Niseishi, Jion, Jitte. Ada juga beberapa versi Wado dari Kata Gojushiho, Matsumura Rohai, Suparimpei dan Unsu, namun belum secara resmi diterima oleh semua perguruan Wado. Sedangkan KATA berpasangan yang diadopsi dari Jujutsu adalah: Idori no Kata, Gyakunage no Kata, Fujin Goshinjutsu, Yakusoku Kihon Kumitegata, Tantodori dan Shinken Shirahadori. Beberapa perguruan Wado juga menerapkan Ohyo Kumite dan Goshin Jutsu Ohyo, yaitu aplikasi dan variasi teknik-teknik Wado-ryu Karate dan Jujutsu untuk situasi beladiri.
WADOKAI JEPANG
Organisasi Wadokai dibentuk di Jepang 1934
oleh murid-murid ohtsuka diantaranya Hideo Bo dan Eriguchi, merupakan
sebuah organisasi karate tertua di Jepang saat ini. Pada tahun 1940
untuk pertama kalinya Wadoryu diperkenalkan pada masyarakat Jepang yaitu
pada saat ulang tahun ke 44 Butokai (Perkumpulan Organisasi Ilmu-ilmu
beladiri). Pada saat itu Ohtsuka sebagai pendiri Wadoryu mewakili
Organisasi Karate dalam pertunjukan (embukai) yang cukup mengesankan di
Tokyo.
Kemudian Organisasi Butokai dibubarkan oleh
tentara sekutu yang menang perang dunia ke II. Organisasi yang terdiri
atas Karate, Kendo, Judo, Aikido, (Jujitsu), Jukenzutsu (pedang
samurai), Nagikata (bela diri wanita), dsb. Karena yang dilarang adalah
terutama Judo dan Kendo serta Kenjutsu, maka Karate selamat dari
pelarangan sehingga dapat berkembang dengan baik.
Wadokai pada saat itu dengan orientasi
teknokrat dari universitas Tokyo, akhirnya menyebar luas keseluruh
Jepang dengan Mahasiswa dan Dosen serta Alumni sebagai inti, keanggotaan
bertambah setelah Eriguchi yang berpangkat Marsekal memasukkannya
kedalam Angkatan Bersenjata Jepang. Wadokai setelah berdiri 45 tahun
pada 1979 telah pula menyebarluas keseluruh dunia, menurut sensus yang
di buat oleh jurnal WADOKAI kentaikai ke 15, 1979 telah menghasilkan DAN
I (10.713 Orang), DAN II (3.571), DAN III (1.306), DAN IV (679), DAN V
(321), DAN VI (165), DAN VII (125) dan DAN VIII (52 Orang).
Kemudian secara gradualing menyebar ke
Eropa, Amerika, Afrika dan Asia serta Australia. Wadokai dunia dalam
kiprahnya telah mempersiapkan pertandingan Dunia yang sedianya akan
dilaksanakan di TOKYO bulan Agustus 1999, dengan judul WORL CUP 1999.
Dan Juga sekaligus mereka melaksanakan Kejurnas antar provonsi di Jepang
yang ke 35 (National Champion Cup) yang merupakan pertandingan terakhir
untuk abad 20 ini. Indonesia karena satu dan lainhal belum siap
mengirimkan karatekanya, pernah sekali yaitu Tim Indonesia dikirim pada
tahun 1983. Walaupun Kalah, Wadokai Indonesai bisa tampil dalam arena
Dunia.
Wadokai saat ini telah menjadi gudang
pemain-pemain kaliber dunia, dan itu hasil dari negara Eropa, Amerika,
Asia yang mewakili negaranya masing-masing dalam pertandingan WORLD
GAMES, AOKU(Asia Pasific) dan Wuko, saat ini diperjuangkan agar Karate
dipertandingkan di Olympic Games. Pertandingan World Cup ala Wadokai
baru.
WADOKAI INDONESIA
Wadokai diperkenalkan di Indonesia oleh
Chaerul A. Taman, pada tahun 1970 yang telah mempelajari karate selama 8
tahun tinggal di Jepang (1962-1970), di samping sekolah dalam rangka
pampasan Perang pada Hirishima University, jurusan Snip Building / Naval
Architecture. Chaerul A. Taman belajar karate sejak 1963 dari Mr.
Sasaki Shihang di Universitas Hiroshima. Sasaki merupakan alumni Meiji
University dewasa ini DAN VIII (HANSHI). Dojo ( tempat latihan )
mula-mula dibuka di Grogol atas inisiatif pelajar-pelajar SMA Jln. Batu
Gambir, Jakarta diantaranya Iwan, Ismail dan Fattah dll, pada 17 Juli
1970.
Wado-ryu masuk ke Indonesia pada tahun 1968, dibawa oleh Bp. C.A.
Taman, sekarang menjabat sebagai Guru Besar dari Wado-ryu Karate-Do
Indonesia (WADOKAI) dengan gelar Nanadan-Renshi (setingkat Professor
Madya, DAN-7) dari markas besar JKF-Wadokai di Jepang. Beliau ikut
mendirikan FORKI pada tahun 1972, dan juga tercatat sebagai pendiri,
guru besar dan ketua penasehat Goshinbudo Jujutsu Indonesia Club (GBI) http://www.geocities.com/gbi_club , salah satu organisasi Jujutsu di Indonesia.Beberapa Karateka hasil bimbingan WADOKAI telah menyumbangkan prestasinya untuk bangsa Indonesia, antara lain Tommy Firman juara WUKO dan Hasan Basri juara Asian Games
No comments:
Post a Comment