Thursday, February 21, 2013

TIPS CARA MENGETAHUI ORANG BERBOHONG



Dalam berkomunikasi dengan orang lain, kita tidak lepas dari komunikasi non verbal yang diperlihatkan oleh lawan bicara kita. Seringkali apa yang lawan bicara sampaikan yang oleh bahasa non verbal justru mengandung makna sebenarnya. Begitu juga ketika lawan bicara sedang membohongi kita, setiap gerakan tubuhnya secara tidak sadar akan menunjukkan bahwa dia sedang berbohong.
Orang yang sedang berbohong lebih sering memperhatikan ucapannya daripada apa yang terjadi pada tubuhnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Desmond Morris menyebutkan bahwa seseorang tidak dapat memalsukan bahasa tubuh. Sepandai-pandai orang menyembunyikan kebohongannya, pasti ada isyarat tubuh yang lepas dari kontrolnya karena otak memiliki sistem pengaman yang akan diteruskan apabila menerima pesan non verbal yang tidak selaras. Dalam hal ini, wajah merupakan bagian tubuh yang paling sering menunjukkan tanda-tanda kebohongan.
Berikut ini beberapa tips bagaimana cara mengetahui lawan bicara kita berbicara jujur atau bohong dengan melihat bahasa tubuhnya:
1. Menutup mulut dan terbatuk
Salah satu gerakan yang paling sering digunakan orang untuk menyamarkan kebohongannya adalah berpura-pura batuk, padahal dia tidak sedang terkena batuk. Selain itu, keinginan untuk menutup mulut merupakan gerakan refleks yang terjadi dengan sendirinya. Sikap ini seperti hendak menghentikan kata-kata yang baru saja keluar. Saat itu, tanpa disadari otak menyuruh tangan untuk menghentikan kata-kata bohong yang telah diucapkan.
2. Menyentuh hidung
Orang yang sedang berbohong, dengan sendirinya akan melakukan gerakan mengusap bagian bawah hidung, baik dengan cepat maupun lambat. Biasanya, gerakannya hanya ringan dan lembut di bagian bawah hidung, bukan menggosoknya dengan benda keras atau menggaruk hidung karena gatal. Saat berbohong, ujung syaraf halus dalam hidung terasa gatal. Untuk menghilangkan, orang akan mengusapnya, tetapi dengan ucapan halus dan lembut.
3. Tatapan mata dan memalingkan pandangan
Ketika seseorang berbohong, mata akan selalu berusaha melihat ke arah yang lain, yang penting bukan ke arah lawan bicara. Bahkan yang paling sering terjadi adalah mata menerawang kemana-mana, sementara mulut terus berbicara tentang kebohongan.
Biasanya, memalingkan pandangan juga diikuti dengan gerak isyarat menggosok mata seolah-olah sedang gatal, padahal tidak. Bisa juga tetap tertuju kepada lawan bicara, tetapi mata terasa seperti gatal. Gerakan menggosok mata tidak harus selalu dilakukan di bagian mata, tetapi bisa juga di sekitar mata. Selain itu, pada orang yang sering berbohong terjadi peningkatan jumlah kedipan mata. Orang yang berbohong menjadi gugup sehingga syaraf matanya bekerja lebih cepat daripada biasanya.
4. Memalingkan wajah
Memalingkan wajah biasanya dilakukan aetelah atau sebelum menggosok mata. Orang yang tidak memandang lawan bicaranya ketika sedang berbicara atau mendengarkan, sebenarnya sedang mencoba menyembunyikan sesuatu.
5. Menggaruk leher
Gerakan ini biasanya dilakukan dengan jari telunjuk tangan kanan maupun tangan kiri dan juga dilakukan pada sisi kanan ataupun sisi kiri leher. Hal ini menunjukkan keraguan atau ketidakpastian suatu perkataan yang baru saja diucapkan. Gerakan ini merupakan respon syaraf-syaraf di sekitar leher yang pada saat berbohong akan terasa gatal.
6. Perubahan nada suara
Ketika seseorang sedang berbohong, perkataannya tidak menunjukkan intonasi yang jelas sehingga harus diulang kembali. Perkataan yang tidak jelas disebabkan oleh volume suara yang mengecil atau artikulasi suara yang tidak jelas. Hal ini dapat terjadi tidak secara tiba-tiba karena alam bawah sadar mengendalikan ucapan kita.
Perlu diingat, bahwa untuk mendeteksi seseorang sedang berbohong atau tidak adalah dengan melihat seberapa banyak gerakan-gerakan diatas muncul ketika orang tersebut sedang berbicara. Selain itu, jangan hanya terpaku pada satu gerakan saja, karena biasanya orang yang sedang berbohong akan melakukan lebih dari satu atau bahkan semua gerakan diatas. Selain itu, perhatikan latar belakang budaya lawan bicara. Misalnya orang Jawa tidak akan menutup wajah orang yang lebih tua ketika sedang berbicara.
Dikutip dari berbagai sumber.

No comments: